Minggu, 01 Februari 2015
Wanita yang di laknat Allah
Wanita yang di laknat Allah - Wanita adalah makhluk mulia yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena itu wanita memiliki sifat yang lembut serta penuh dengan kasih sayang dan bagi seorang wanita Muslimah wajib menjaga segala perbuatannya demi mengharapkan rahmat dari sang pencipta.Siapa
Setiap Muslimah seharusnya mengetahui hal-hal yang dapat membuat Allah Subhanahu wa Ta’ala murka, sehingga mendatangkan laknat Allah Subhanahu wa Ta’ala atau dijauhkan dari rahmatnya. Dan mengapa demikian?
“Apa yang diberikan rasul kepada kalian, maka ambilah dan apa yang ia larang atas kalian maka tinggalkanlah”. (QS. Al-Hasyr: 7)
Lalu siapakah wanita-wanita yang di dalamnya? Serta perbuatan apa saja yang dapat membuat Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknat hamba-Nya?
Wanita Pembuat Tato & Wanita yang Meminta dibuatkan Tato
Imam Nawawi menjelaskan arti dari bertato yaitu menusukkan jarum atau alat tusuk lain di telapak, pergelangan tangan, bibir atau anggota badan yang lain dari tubuh wanita sampai nantinya keluar darah. Tempat yang ditusuk jarum itu lalu dibubuhi cela atau serbuk yang lain sampai kemudian kulit tersebut menghijau. Bisa juga digambarkan lingkaran-lingkaran atau yang lainnya sesuai kemauan si pemilik tubuh.
Diharamkan bagi seorang wanita untuk membuatkan tato pada tubuh orang lain dan juga bagi wanita yang meminta untuk dibubuhkan tato, sebab kepada keduanya akan mendapatkan dosa dari apa yang diperbuatnya. Apabila masih mungkin untuk dihilangkan maka wajib hukumnya untuk dihapus dan tidak boleh menunda-nunda untuk menghilangkannya. Namun jika tidak memungkinkan sehingga dapat menyebabkan terluka maka hukumnya tidak wajib dan apabila tato itu tetap ada pada tubuhnya maka ia tidak berdosa. Tak hanya itu, apabila sekiranya tato tersebut bisa dihilangkan akan tetapi tetap merasa bangga dengan tato tersebut, maka ia termasuk orang yang berbuat maksiat secara terang-terangan. Dan tidak akan mendapatkan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hukum ini berlaku bagi pria maupun wanita.
Wanita-Wanita yang Mencukur & Wanita-Wanita yang Meminta Untuk dicukur Rambut di Wajahnya
Diharamkan bagi kedua pelaku tersebut kecuali jika terdapat janggut atau kumis diwajah wanita maka tidak haram untuk mencukurnya. Imam Nawawi mengatakan, “Dan perbuatan ini mencukur bulu atau rambut yang tumbuh di wajah kecuali apabila tumbuh diwajah wanita kumis dan jenggot maka tidak haram untuk menghilangkannya, bahkan mustahak.” Kemudian beliau menambahkan, bahwa larangan itu tertuju pada bulu alis dan apa yang dipinggir wajah dekat telinga.
Wanita-Wanita yang Merenggangkan Gigi Demi Kecantikan Semata
Maksud di sini adalah menjauhkan jarak antara gigi atas dan gigi bawah. Hal ini biasanya dilakukan oleh orangtua yang usianya sudah lanjut dengan tujuan agar tetap awet muda serta memperindah gigi. Sebab tonjolan yang lembut pada gigi hanya dimiliki oleh anak kecil sedangkan pada wanita lanjut usia tonjolan-tonjolan gigi itu akan mengeras lalu dilembutkan dengan alat pelembut agar kelihatan indah dan lebih muda.
Perbuatan ini dilarang keras oleh Islam dan haram hukumnya jika hanya dimaksud memperindah dan mempercantik diri namun jika untuk pengobatan maka boleh dilakukan.
Wanita-Wanita yang Menyambung Rambut & Wanita Minta Disambungkan Rambutnya
Wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta disambungkan rambutnya baik itu rambut asli maupun rambut imitasi, seperti yang terkenal saat ini dengan nama wig dan bagi laki-laki lebih diharamkan lagi meskipun itu profesinya ataupun ia minta disambungkan rambutnya. Mengenai hal ini diriwayatkan oleh Aisyah. Seorang perempuan Anshar telah kawin dan sesungguhnya dia sakit sehingga gugurlah rambutnya, kemudian keluarganya bermaksud menyambungkan rambutnya tetapi sebelum itu mereka bertanya dulu kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab,
“Allah melaknat perempuan yang menyambung rambut dan meminta disambungkan rambutnya.” (HR. Bukhari).
Wanita yang Menolak diajak Bersetubuh oleh Suaminya
Karena sesungguhnya sebaik-baiknya wanita adalah wanita yang taat kepada suaminya karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain itu ia juga mengetahui kewajiban-kewajibannya sebagai istri, dan menjaga hak-hak suami atas dirinya dan salah satu hak-hak suami adalah Jima’ atau bersetubuh yang dapat merekatkan maupun meregangkan hubungan suami isteri.
“Apabila seorang suami mengajak istrinya untuk berkumpul, hendaknya wanita itu mendatanginya sekalipun dia berada di dapur.” (HR. Tirmidzi: 4/387, Shahih)
Selain itu wanita tidak boleh berpuasa sunnah ketika suaminya berada di rumah kecuali dengan izinnya.
“Tidak halal bagi wanita untuk berpuasa (sunnah) sedangkan suaminya berada di rumah, kecuali dengan izinnya.” (HR. Bukhari: 16/ 199).
Apabila seorang istri dalam keadaan haid atau nifas atau sakit yang sekiranya membahayakan apabila bersetubuh maka hal ini diperbolehkan atau berhak untuk menolaknya. Namun apabila tidak dalam keadaan tersebut maka tidak diperbolehkan untuk menolaknya. Dan inilah yang mendatangkan laknat dari malaikat dan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Apabila suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu istri enggan sehingga suami marah pada malam harinya, malaikat melaknat sang istri sampai waktu subuh.” (HR. Bukhari: 11/14).
Wanita-wanita yang Sering Melakukan Berziarah Kubur
Meskipun para ulama berselisih paham mengenai hal ini namun pendapat yang paling kuat adalah wanita juga diperbolehkan untuk berziarah kubur asal tidak terlalu sering. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Dahulu aku melarang kalian dari ziarah kubur, maka sekarang berziarahlah.” (HR.Muslim)
Demikianlah penjelasan mengenai siapa saja wanita-wanita yang dilaknat oleh Allah SWT yang tercantum di Al-Qur’an mapun hadist. Semoga informasi ini dapat menjadi teguran kecil bagi kita untuk menjauhi larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala agar selalu dilimpahkan rahmat dari-Nya
Read More
Mewaspadai Kerasnya Hati
Mewaspadi Kerasnya Hati - Hati yang dimiliki setiap insan terkadang ia selembut air, tapi juga terkadang sekeras batu. Lembutnya hati karena taatnya si pemilik hati kepada Allah -Azza wa Jalla-. Sebaliknya, kerasnya hati karena kedurhakaan si pemilik hati kepada Allah Sang Pencipta Allam Semesta.
Read More
Seorang yang lembut hatinya akan mudah
menerima kebenaran yang datang dari Robb-nya, dan mudah menangis saat
mengingat kebesaran atau siksaan Allah, dan segera bertobat saat ia
melanggar batasan Allah -Subhanahu wa Ta’ala-. Adapun orang-orang yang
keras hatinya, maka hatinya tertutup dan susah dalam menerima kebenaran.
Karena, kekerasan hatinya, ia susah menangis saat diingatkan tentang
siksaan Allah dan kebesaran-Nya. Pemilik hati yang keras terus menerus
di atas pembangkangan dan kedurhakaan. Lisannya amat berat mengucapkan
kata tobat. Inilah yang disinyalir oleh Allah -Azza wa Jalla- dalam firman-Nya,
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad : 24)
Orang yang keras hatinya akan susah
menerima kebenaran yang Allah turunkan melalui kitab-kitab-Nya dan lisan
para rasul-Nya. Hatinya bagaikan batu yang yang tidak ditembus oleh air
saat hujan turun. Allah -Ta’ala- berfirman,
“Kemudian setelah itu hatimu menjadi
keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu
itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan
diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari
padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, Karena takut
kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu
kerjakan”. (QS. Al-Baqoroh : 74).
Seorang muslim ketika sampai kepadanya
perintah dan larangan Allah, maka hendaknya segera melaksanakan perintah
Allah, dan menjauhi larangannya sebelum hatinya membatu bagaikan batu
cadas di pegunungan. Allah -Azza wa Jalla- berfirman,
“Belumkah datang waktunya bagi
orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan
kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka
seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya,
Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka
menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang
fasik”. (QS. Al-Hadid : 16)
Al-Hafizh Ibnu Katsir -rahimahullah- dalam tafsirnya berkata, “Allah
melarang kaum mukminin untuk menyerupai orang-orang yang mengemban
Al-Kitab sebelum mereka dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Tatkala telah
berlalu masa yang panjang pada mereka (ahli Kitab), maka mereka
mengganti Kitab Allah yang ada di tangan mereka, memperjualbelikannya
dengan harga murah, membuangnya di balik punggung mereka. Mereka mulai
menghadap kepada pemikiran-pemikiran manusia yang bertentangan, dan
ucapan-ucapan yang simpang siur, mereka membebek buta kepada tokoh-tokoh
(pendeta) dalam urusan agama Allah, dan menjadikan ulama, dan pendeta
mereka sebagai tuhan-tuhan dari selain Allah. Ketika itulah, hati
mereka membatu. Lantaran itu, mereka tak mau menerima nasihat, serta
hati mereka tak mau luluh dengan janji dan ancaman”. [Lihat Tafsir Ibnu Katsir (8/20)]
Pembaca yang budiman, adapun kerasnya
hati, maka para ulama kita menyebutkan beberapa diantara sebab-sebab
yang membuatnya keras bagaikan batu:
1. Banyak Tertawa
Salah satu diantara sebab membatunya
hati seseorang bagaikan mayat yang sudah kehilangan ruh adalah
memperbanyak tawa. Tertawa adalah perkara yang boleh saja sepanjang
masih dalam batasan syariat, yaitu tidak keseringan dan bukan menjadi
kebiasaan, dan tidak menertawakan kebaikan dan pelakunya, serta menjaga
adab atau citra diri saat tertawa (misalnya, tidak terbahak atau tidak
memukul orang, dan lainnya).
Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,وَلَا تُكْثِرْ الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ“Janganlah engkau memperbanyak tawa, karena banyak tawa akan mematikan hati”. [HR. At-Tirmidziy dalam As-Sunan, dan Ahmad dalam Al-Musnad (2/310). Hadits ini di-hasan-kan oleh Al-Albaniy dalamAsh-Shohihah (no. 930)]
Mengapa seorang yang banyak tertawa akan
mati dan membatu hatinya? Karena, seorang yang memperbanyak tawa akan
sulit menerima nasihat yang berisi kebenaran. Itulah sebabnya kita
sering melihat ada orang yang ketika dibacakan kepadanya Al-Qur’an, maka
ia tertawa dan tidak serius mendengarkannya. Bahkan terkadang ia
memperolok-olokkan Al-Qur’an dan orang yang membacakannya kepada
dirinya. Semua ini adalah tanda bahwa ia tak mau menerima nasihat dari
Allah dan Rasul-Nya.
Selain itu, banyak tawa adalah tanda hilangnya khosy-yah (takut)nya
seorang hamba kepada Allah. Seorang yang takut kepada Allah akan lunak
hatinya dan mudah menerima nasihat dan kebenaran dari Allah -Azza wa Jalla-.
Itulah hikmahnya Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- menganjurkan kepada kita agar sedikit tawanya, dan banyak menangis karena takut kepada Allah sebagaimana dalam sabdanya,
لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
“Andai kalian tahu sesuatu yang aku tahu, maka kalian akan sedikit tertawa, dan banyak menangis”. [HR. At-Tirmidziy. Di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Shohih Fiqh As-Siroh (479)]
Orang yang banyak tertawa akan susah menangis saat ia diingatkan tentang neraka, dan siksa Allah -Azza wa Jalla-,
baik di dunia, maupun di akhirat. Dia lebih senang terbawa dalam canda
melampaui batas. Banyak tertawa bukanlah ciri dan tanda orang-orang
sholih dari kalangan nabi dan rasul serta pengikut mereka yang setia.
Banyak tawa adalah tanda orang-orang yang lalai dari Allah dan akhirat.
Karenanya kami amat sedih saat melihat tersebarnya kebiasaan banyak
tertawa di kalangan kaum muslimin, dari anak kecil sampai orang tua
beruban. Parahnya lagi, ada diantara mereka yang menjadikannya sebagai
profesi sebagai seorang pelawak dan tukang banyolan.
2. Banyak Makan
Banyak makan adalah salah satu sebab
hati seseorang akan membatu, sebab banyak makan akan membuat orang akan
malas berbuat. Tak ada yang dipikirkan oleh orang yang banyak makan,
kecuali makanan, cara mendapatkannya, metode memasaknya, dan aneka
ragamnya, sehingga waktunya akan habis hanya dalam memikirkan perut.
Adapun memperbanyak sedekah dan infaq, maka hal itu jauh dari pikiran
dan catatan hidupnya. Tangannya lebih ringan membeli makanan dibanding
berinfaq di jalan Allah.
Orang yang seperti ini akan rakus, dan
kikir, serta malas beramal sholih atau mengejar kebaikan di sisi Allah.
Orang yang seperti ini malas mencari ilmu dan mempelajarinya di
majelis-majelis taklimnya orang-orang berilmu. Sebaliknya, ia akan
banyak bicara dan sok pintar. Inilah yang pernah disyaratkan oleh
Nabiyyullah Muhammad -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam
sabdanya saat beliau mengingatkan bahayanya kaum pengingkar sunnah yang
mau berpegang dengan Al-Qur’an, tapi meninggalkan sunnah,
أَلَا إِنِّي أُوتِيتُ
الْكِتَابَ وَمِثْلَهُ مَعَهُ أَلَا يُوشِكُ رَجُلٌ شَبْعَانُ عَلَى
أَرِيكَتِهِ يَقُولُ عَلَيْكُمْ بِهَذَا الْقُرْآنِ فَمَا وَجَدْتُمْ فِيهِ
مِنْ حَلَالٍ فَأَحِلُّوهُ وَمَا وَجَدْتُمْ فِيهِ مِنْ حَرَامٍ
فَحَرِّمُوهُ
“Ingatlah sungguh aku telah diberi Al-Kitab, dan semisalnya bersamanya. Ingatlah, hampir-hampir akan ada seseorang yang kenyang di
atas ranjangnya seraya berkata, “Berpeganglah saja dengan Al-Qur’an
ini. Karenanya, apa saja yang kalian temukan di dalamnya berupa sesuatu
yang halal, maka halalkan, dan apa saja yang kalian temukan di dalamnya
beruapa sesuatu yang haram, maka haramkanlah”. [HR. Abu Dawud (no.). Hadits ini di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Takhrij Al-Misykah (163)]
Di dalam hadits ini, Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- menyebutkan orang yang kenyang.
Ahli Hadits Negeri India, Al-Imam Syamsul Haqq Al-Azhim Abaadi -rahimahullah- berkata dalam menjelaskan maknanya, “Ia
adalah kinayah tentang kepandiran, dan pemahaman buruk yang timbul dari
kenyangnya seseorang atau timbul dari kebodohan yang menyertai gaya
hidup mewah, dan ketertipuan dengan harta dan kedudukan”. [Lihat Aunul Ma’bud (10/124)]
Itulah akibat banyak makan; ia akan membuat pelakunya malas dan tak mau menerima kebenaran sebagai tanda kerasnya hati. Seorang ulama salaf, Bisyr bin Al-Harits -rahimahullah- berkata,
خَصْلَتَانِ تُقْسِيَانِ الْقَلْبَ: كَثْرَةُ الْكَلاَمِ، وَكَثْرَةُ اْلأَكْلِ
“Dua perkara yang akan mengeraskan hati: Banyak bicara, dan banyak makan”. [Lihat Al-Hilyah (4/22) oleh Abu Nu’aim]
Al-Imam Abu Bakr Al-Marrudziy -rahimahullah- berkata kepada Al-Imam Ahmad bin Hambal -rahimahullah-, “Apakah seseorang dapat merasakan kehalusan hatinya dalam keadaan kenyang?” Al-Imam Ahmad -rahimahullah- berkata, “Saya pandang tidak?” [Lihat Kitab Al-Waro’ (hal. 98/no. 323) karya Al-Marrudziy, , dengan tahqiq Samir bin Amin Az-Zuhairiy, cet. Maktabah Al-Ma’arif]
Jadi, tak mungkin akan berkumpul antara
lembutnya hati dengan banyaknya makan, sebab banyak makan akan
mewariskan kelalaian dan perasaan malas dalam melakukan kebaikan dan
amal sholih. Selain itu, banyak makan akan membuat nafsu hewani
seseorang bergejolak. Sedang nafsu hewani tersebut akan mendorong
dirinya berbuat keji dan mesum.
3. Banyak Melakukan Dosa
Para pembaca yang budiman, satu lagi
diantara perkara yang akan membuat hati seseorang membatu adalah banyak
melakukan dosa. Dosa yang dilakukan oleh seseorang (apalagi jika ia dosa
besar) akan menyebabkan hati kita akan tertutupi oleh noda-noda maksiat
dan dosa tersebut. Inilah yang dimaksudkan oleh Allah dalam firman-Nya,
Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka”.(QS. Al-Muthoffifin:14 ).
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-,
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا
أَخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكِتَتْ فِيْ قَلْبِهِ نُكْتَةً سَوْدَاءَ, فَإِذَا
هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيْدَ
فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ
“Sesungguhnya orang yang beriman
jika melakukan suatu dosa, maka dosa itu menjadi titik hitam di dalam
hatinya. Jika dia bertaubat dan mencabut serta berpaling (dari
perbuatannya) maka mengkilaplah hatinya. Jika dosa itu bertambah, maka
titik hitam itupun bertambah hingga memenuhi hatinya.” [HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya (3334), dan Ibnu Majah Sunan-nya (4244). Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (1620)]
Hati yang ada pada diri setiap orang,
ibarat tubuh seseorang. Tubuh itu kalau tidak mengenakan apa-apa, maka
akan terasa ringan. Demikian pula hati, kalau sedikit kesalahannya, dan
mudah tersentuh sehingga mudah meneteskan air mata.
Dosa yang
dikerjakan oleh seseorang akan mematikan hati, sedang ketagihan
dengannya akan membuat diri seorang hamba menjadi hina dina. Jika
anda menginginkan hati ini hidup, maka hendaknya meninggalkan dosa,
sebab itulah kehidupan hati. Oleh karena itu, setiap orang menginginkan
hatinya hidup hendaknya ia menjauhi maksiat dengan sejauh-jauhnya,
karena maksiat dan dosa itu seperti api yang akan membakar hati dan
membinasakannya. Sebaliknya, ketaatan kepada Allah -Azza wa Jalla-ibarat air hujan yang akan menyegarkan tanaman yang ia basahi. [Lihat Jurnal AKHWAT (vol.1/hal.3)]
4. Melanggar Perjanjian dengan Allah
Melanggar perjanjian dengan Allah
merupakan sebab kerasnya hati seseorang. Dahulu Bani Isra’il (Yahudi)
pernah berjanji kepada Allah dan Rasul-Nya untuk menegakkan sholat,
menunaikan zakat, beriman kepada para rasul (termasuk Nabi Muhammad
-Shallallahu alaihi wa sallam-), menolong mereka, dan berkorban di jalan
Allah. Namun mereka menyalahi janji itu sebagaimana dalam firman-Nya,
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, kami laknat mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu.
Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan
mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah
diperingatkan dengannya. Dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat
kekhianatan dari mereka, kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak
berkhianat). Maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Maa’idah : 13)
Hal yang
serupa banyak terjadi pada kaum muslimin. Mereka bersyahadat setiap
hari, namun masih saja ada diantara mereka yang melakukan kesyirikan dan
bid’ah. Padahal dua kalimat syahadat tersebut yang diucapkannya
setiap hari, melarangnya dari perbuatan syirik dan bid’ah
(mengada-adakan suatu ajaran). Tak heran jika banyak diantara mereka
yang berani menolak kebenaran, karena kerasnya hati mereka.
Bahkan banyak diantara mereka yang
lancang meninggalkan sholat, dan enggan menunaikan zakat. Demikian
karena hatinya tertutup dari kebaikan. Kalaupun ia melakukan kebaikan,
ia lakukan bukan karena mencari wajah Allah, tapi karena terpaksa atau
ingin mencari perhatian dan popularitas. Nas’alullahal afiyah was salamah min qoswatil quluub.
Sumber : Buletin
Jum’at At-Tauhid. Penerbit : Pustaka Ibnu Abbas. Alamat : Jl. Bonto
Te’ne No. 58, Kel. Borong Loe, Kec. Bonto Marannu, Gowa-Sulsel.
Pimpinan Redaksi/Penanggung Jawab : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al
Atsary, Lc. Editor/Pengasuh : Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir Al Atsary,
Lc. Layout : Abu Dzikro. Untuk berlangganan/pemesanan hubungi : Ilham
Al-Atsary (085255974201).
Misteri Magrip
Misteri Magrip - Saat Maghrib tiba dan saat terang perlahan menghilang suasana berangsur mencekam. Ibu-ibu bergegas membawa anak-anaknya ke rumah lalu menutup pintu rumah rapat-rapat. Mitos menyatakan, inilah saat setan mulai gentayangan untuk memburu mangsanya. “Jangan keluar rumah maghrib nanti diculik wewe gombel” ada juga yang menakut nakuti anak-anaknya, “Cepat masuk rumah ada genderuwo.” Di penghujung hari suasana yang penuh mistis ini mungkin masih kita rasakan ketika berada di pedesaan. Lalu apa sesungguhnya yang terjadi pada saat maghrib? Apakah saat itu hantu-hantu berkeliaran? Namun lihatlah, bagaimana suasana di perkotaan. Sungguh berbeda, saat waktu maghrib tiba masih terlihat hiruk pikuk. Ada yang masih sibuk berkerja di perkantoran, ada yang terjebak macet di jalanan, dan ada pula yang asyik berbelanja di pertokoaan. Bahkan hiburan malam pun mulai bergegas membuka pintunya menyambut para tamunya. Bagi sebagian orang, maghrib berlalu begitu saja. Tak ada makna apalagi misteri, padahal Rasulullah saw begitu mengingatkan umatnya tentang waktu maghrib bahwa ada rahasia dibalik waktu maghrib.
Mitos menjadi bagian dari kehidupan masyarakat kita, orang percaya dengan mitos meskipun sulit dijelaskan dengan nalar. Saat orang tua kita melarang kita untuk keluar rumah pada waktu magrib, mungkin kita menuruti saja. Meskipun kebanyakan kita tidak pernah tahu alasan sesungguhnya. Orang tua mungkin juga sering melarang kita mandi di waktu maghrib, tidur di waktu maghrib atau berjemur baju atau bersiul di waktu maghrib. Semuanya selalu dikaitkan dengan munculnya makhluk-makhluk ghaib. Padahal bisa jadi sederet larangan itu punya dampak logika yang belum disampaikan. Mitos yang berkembang di masyarakat tak jelas darimana asal sumbernya. Namun yang berkaitan dengan misteri di waktu maghrib sejatinya bersumber dari hadits nabi yang diriwayatkan dari Jabir, Rasulullah bersabda:
“Ketika malam turun, dekatkanlah anak-anak kalian kepadamu, karena waktu itu syaithan berkeliaran, sejam kemudian kalian dapat melepaskan mereka. Dan tutuplah pintu-pintu rumahmu dan sebutlah nama Allah. Padamkanlah lampu dan sebutlah nama Allah. Tutuplah minumanmu dan sebutlah nama Allah. Tutuplah juga bejanamu dan sebutlah nama Allah. Sekalipun hanya dengan meletakkan sesuatu di atasnya.” (HR. Bukhari)
Bagi orang yang beriman ketundukan kepada Allah dan rasulnya tanpa syarat sami’na wa ‘athona hadits ini tentu tidak hanya berlaku bagi anak-anak juga orang dewasa. Ketika waktu maghrib tiba sejenak kita menghentikan aktivitas dan bergegas ke masjid untuk menunaikan shalat maghrib berjamaah. Waktu shalat maghrib begitu pendek maka lebih baik menunda aktivitas lain. Dahulukan sholat maghrib penuhi jiwa dengan rasa syukur bertawakal kepada Sang Pencipta. Senja adalah waktu peralihan antara siang dan malam, Allah telah membuat aturan bagi hambanya. Waktu siang digunakan untuk bekerja dan mencari rizki. Waktu malam adalah waktu istirahat dan tidur.
“Dan Kami telah menjadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami jadikan malam (dengan gelapnya) sebagai pakaian (yang melindungi), dan Kami telah menjadikan siang (dengan cahahya terangnya) sebagai masa untuk mencari rezeki.” (QS: An-Naba: 9-11)
Syariat di waktu Maghrib
Ilustrasi. (Foto : danialazizi93.blogspot.com)
Ilustrasi. (Foto : danialazizi93.blogspot.com)
Maghrib menjadi permulaan waktu malam dalam al-Qur’an kata maghrib ini disebutkan berkaitan dengan tempat yang artinya barat kebalikan dari kata masyiq yang artinya timur. Asbabun kata maghrib berasal dari Ghraba yaghrubu yang artinya pergi menjauh, terbenam, asing atau beracun. Kata al-Masyriq dan al-Maghrib secara geografis lebih banyak diartikan dengan tempat. Masyriq adalah timur atau tempat terbitnya matahari. Dan maghrib adalah barat atau diartikan pula dengan teggelamnya matahari. Seperti dijelaskan dalam firman Allah ta’ala:
“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat. Maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah. sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS: Al-Baqarah: 115)
Rasulullah saw dalam sabdanya mengkaitkan maghrib atau waktu senja dengan kemunculan setan. Menurut Ibnu Qayim al-Jauzi ra, senja merupaka waktu yang paling disukai setan. Pergerakan setan pada malam hari lebih hebat daripada siang hari. Sebab kegelapan malam memberikan kekuatan kepada mereka. Pada waktu senja Rasulullah melarang anak-anak kita untuk keluar rumah. Ibnu Hajar al-Ashqolari ra, dalam kitab Fathul Barii mengatakan bahwa hikmah larangan ini untuk menjaga anak-anak dari gangguan setan. Anak-anak yang telah habis bermain, pakaiannya mungkin penuh dengan kotoran atau bahkan terkena najis. Tabiat setan senang terhadap barang yang najis, karena itu setan dengan kalangan bangsa jin akan mendekati anak-anak. Ajaran Rasulullah ini menurut Imam Nawawi ra, mengandung kebaikan di dunia dan di akhirat. Rasulullah meminta kita untuk menjaga etika supaya terhindar dari gangguan setan. Setan tidak mampu membuka makanan dan minuman yang sebelumnya yang dibacakan bismillah.
Pada waktu maghrib setan berkeliaran dan bahkan memasuki rumah dan kemudian menumpang makan dan menginap di rumah kita. Karna itu Rasulullah mengingatkan; “Apabila seorang itu memasuki rumahnya dan mengingat Allah (dengan membaca Bismillah) ketika memasukinya dan ketika ingin makan, maka syaithan akan berkata kepada golongannya: “Kalian tidak memiliki tempat untuk bermalam dan tidak juga makanan malam. Sebaliknya apabila seorang itu memasuki rumah dan tidak mengingati Allah ketika memasukinya, syaithan berkata kepada golongannya: “Kalian telah mendapat tempat bermalam.” (HR. Muslim)
Dalam hadits lain Rasulullah saw juga menjelaskan secara umum walau tidak berkaitan khusus dengan waktu maghrib;
“Tutuplah bejana, ikatlah siqa (tempat air dari kulit), dan tutuplah pintu serta matikan lampu, karena sesungguhnya setan itu tidak bisa singgah di siqaba (yang tertutup), tidak bisa membuka pintu (yang tertutup) dan tidak bisa menyingkap bejana (yang tertutup). Jika salah seorang dari kalian tidak mampu melainkan hanya dengan meletakkan diatas bejananya sebuah lidi dan ia mengucapkan nama Allah (Bismillah), hendaknya ia lakukan itu.” (HR. Bukhari Muslim)
Perintah Rasulullah untuk menutup makanan dan minuman bisa dipahami secara nalar bahwa makanan dan minuman yang terbuka akan mudah dimasuki binatang pembawa kuman dan bakteri penyakit. Bahkan Rosyid Ridha dalam tafsir al-Manar mengatakan bahwa jin adalah makhluk halus yang dikenali zaman sekarang dengan mikroorganisme. Kuman dan bakteri adalah salah satu jenis dari bangsa jin yang membawa bencana penyakit kepada manusia. Namun sebagian ulama tidak sestuju dengan pandangan Rosyid Ridha, kuman-virus-bakteri bukanlah jenis jin karena tidak berkewajiban menyembah Allah sebagaimana bangsa jin. Wallahu ‘alam.
Namun Rasulullah menegaskan dalam sabdanya: “Sesungguhnya syaitan itu bergerak bebas di dalam tubuh anak Adam melalui saluran-saluran darahnya.” (HR. Bukhori Muslim)
Bila ditilik dari logika Rosyid Ridha dalam tafsir al-Manar tentang mikroorganisme dan makhluk jin. Maka dalam pegetahuan modern kita mengetahui bahwa virus-bakteri punya sejuta cara untuk bisa masuk ke dalam tubuh manusia. Antara lain melalui makanan yang tercemar, lewat minuman atau lewat udara. Karena itu orang yang bersin harus menutupi hidungnya dan mengucapkan doa “Alhamdulillah” dalam hadits lain Rasulullah juga mengingatkan umatnya; “Jika seseorang dari kalian menguap, maka tutuplah mulut dengan tangannya karena sesungguhnya syaitan masuk (ke dalam mulut yang terbuka).”
Perintah Rasulullah tidak sekedar sebuah etika, tapi mengandung banyak hikmah bagi umat manusia. setan dari kalangan bangsa jin ini tidak bisa kita lihat bagaimana saat memasuki tubuh manusia. sementara jin bisa melihat kita.
“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS: Al-A’raf: 27)
Karena itu tak ada perisai bagi orang yang beriman selain mengikuti petunjuk Nabi. Untuk membaca bismillah ketika memulai suatu perbuatan. Karna setan tidak akan mampu menembus sesuatu yang disebutkan nama Allah padanya. Ketika kita membuka dan mengenakan pakaian, bacalah bismillah. Karena Rasulullah telah menjelaskan bahwa tabir antara mata jin dan aurat-aurat bani Adam jika salah seorang diantara kamu masuk kamar mandi hendaklah ia mengucapkan bismillah. Orang yang membaca doa maka setan akan terhalang untuk melihat aurat kita. Banyak kejadian manusia dirasuki karena dicintainya dan ketika diruqyah bangsa jin mengaku sering melihat auratnya ketika di kamar mandi.
Ketika maghrib tiba yagn merupakan awalnya malam maka berlindunglah kepada Allah dari kejahatan malam yang biasa dimanfaatkan oleh tukang sihir untuk mengirim santet. Allah ta’ala sudah memberi pelajaran dalam surah al-Falaq untuk memohon perlindungannya.
“Katakanlah (wahai Muhammad); ‘Aku berlindung kepada Allah yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS: Al-Falaq: 1-5)
Larangan waktu tidur
waktu-maghrib
Ilustrasi. (Foto : goleksuwargo.blogspot.com)
Gemerlap kota yang dihiasi kesibukan malam hari tak berarti setan berhenti untuk memburu mangsanya. Pada waktu senja itu, setan bergerak dalam kecepatan yang tidak kita ketahui. Berkeliaran di bumi untuk mencari tempat berlindung. Mungkin mereka akan memangsa anak kecil bukan memakannya tapi mengganggunya hingga ia rewel sepanjang malam atau memasuki orang yang telah dilanda galau dansedih berkempanjangan.
Di waktu senja itu pula setan berupaya menyusup kepada manusia kemudian membisikinya untuk menikmati malam dengan kemaksiatan. Keberhasilan setan dengan kelompoknya bukan menakut-nakuti manusia dengan wujud pocong,kuntilanak atau genderuwo. Karena ini hanya gambaran yang diciptakan oleh mitos. Karena sejatinya puncak prestasi setan ketika berbuat syirik dan bermaksiat. Ketika logika umat manusia demikian permisif dengan maksiat ketika hati dan rasa kemanusiaan sudah menjadi kebal dengan namanya maksiat. Maka satu langkah lagi manusia menjadi sahabat terbaik setan dan mereka akanmenemani di neraka.
Rasulullah saw mengabarkan keberadaan jin yang berjenis setan yang berkeliaran di waktu maghrib hingga hilangnya kegelapan malam. Namun apakah larangan untuk tidur menjelang maghrib atau setelah maghrib juga bersumber dari hadits Nabi. Menurut kajian medis tidur diawal malam lebih bermanfaat daripada tidur diakhir malam. Karna kurang tidur akan menimbulkan ketidakseimbangan badan. Begitu pula tidur di tengah hari lebih baik daripada tidur petang. Seluruh waktu disisi manusia sejatinya sudah diatur dalam Islam dari bangun tidur hingga menjelang tidur di malam hari. Juga dakam syariat islam terdapat waktu-waktu yang dilarang untuk tidur.
Sebagian ulama berpendapat tidur setelah shalat subuh termasuk yang dimakruhkan karna pagi hari adalah awal hari disanalah turunnya rezeki dan keberkahan kecuali orang yang semalaman kurang tidur karna berbagai alasan karna tidur di pagi hari ditujukan untuk mengemabikan kebugaran. Tapi tentu berbeda dengan orang yang memiliki kebiasaan tidur di pagi hari. Memang tidak ada satupun dalil yang melarang tidur setelah shalat subuh. Namun jika kita mengikuti perilaku Rasulullah saw dan parta sahabatnya apabila telah menunaikan shalat subuh mereka tetap duduk di tempat shalat mereka hingga terbit matahari. Sebagaimana diriwayatkan dalam shahih Muslim hingga Rasulullah saw berdoa kepada Allah:
“ALLAHUMMA BAARIK LI UMMATII FII BUKUURIHAA (Ya Allah, berkahilah umatku di pagi hari mereka)”
Pada pagi hari pula Rasulullah saw biasa mengutus pasukannya ke medan perang. Orang yang tidur di pagi hari tanpa alasan yang jelas adalah orang yang kebanyakan tidur. Menurut Ibnu Qayyim banyak tidur akan mematikan hati dan membuat badan lemah, dan membuang-buang waktu. Di kalangan ulama hukum tidur setelah ashar dibagi dua: ada yang membolehkannya karna asal tidur adalah mubah atau boleh. Tidur setelah ashar ini pun tidak ada dalil yang mengharamkan, namun sebagian ulama memakruhkan karna termasuk perbuatan yang sia-sia dan berbahaya bagi kesehatan akalnya.
Sebagaimana pendapat Imam Ahmad bin Hambal ra, dan begitu pula dengan pendapat Ibnu Qayyim ra, dalam Zaad al-Ma’ad. Tidur siang hari adalah buruk yang bisa menyebabkan malas melemahkan syahwat kecuali pada siang hari pada musim panas dan yang paling buruk adalah tidur di pagi hari dan diujung hari setelah Ashar. Tidur siang berbeda dengan Qailullah atau istirahat sejenak di siang hari yang di sunahkan oleh Rasulullah.
“Qailullah-lah kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.”
Mengenai waktu qailullah ini, para ulama berbeda pendapat ada qailullah yang dilakukan sebelum shalat dzuhur dan ada juga yang berpendapat selepas shalat dzuhur. Wallahu a’lam.
Lalu bagaimana dengan orang yang tidur pada waktu maghrib atau sebelum isya’? ada sebuah hadits diriwayatkan dari Abu Barzah ra,
“Rasulullah saw membenci tidur sebelum solat isya dan berbual selepasnya.” (HR. Bukhari Muslim)
Mayoritas hadits menyatakan makruhnya tidur selepas maghrib dan sebelum isya’ karena khawatir terlewat untuk menunaikan shalat isya’. Namun diantara para ulama Ibnu Hajar al-Ashqolani ra dalam Fadhlul Barii ada yang memberi keringanan bila ada orang yang membangunkannya untuk sholat isya’. Diriwayatkan dari Abullah bin Amr ia berkata, “Kami telah shalat bersama Rasulullah saw yaitu sholat maghrib. Maka berpulanglah orang yang pulang dan bertafkif-lah orang yang tafif. Lalu datanglah Rasulullah saw dengan cepat-cepat karna dorongan dalam hatinya serta menjinjingkan pakaian sampai ke lututnya. Lalu bersabda: “Aku beri kabar gembira kepada kalian bahwasanya Rabb kalian sungguh telah membuka pintu-pintu langit dari beberapa pintu langit membanggakan kalian kepada malaikat seraya berfirman kepada malaikat ‘Lihatlah kepada para hambaKu mereka telah mengerjakan kewajiban dan mereka menunggu kewajiban lainnya. ‘”
Tidur merupakan waktu yang paling mudah dimasuki oleh setan apalagi saat tidur kita lalai tidak berdzikir kepada Allah hingga setan mudah masuk ke alam mimpi dan mengganggu perasaan. Kondisi ini biasa terjadi terutama jika kita tidur di waktu maghrib di saat setan berkeliaran dan menemukan kekuatannya dari kegelapan karna itu sebelum tidur kapanpun jangan lupa membaca doa dan memohon perlindungan Allah ta’ala dan diusahakan wudhu dulu sehingga setan tak mampu menembus benteng pertahanan kita.
Doa benteng dari setan
Memasuki waktu maghrib itu perbanyaklah doa sebagaimana dzikir pagi dan dzikir petang yang diajarkan oleh Rasulullah. Perbanyaklah istighfar, tahmid, takbir, tahlil dan bershalawatlah kepada baginda Rasulullah. Bacalah doa ini 3 kali:
“BISMILLAHILLADZI LA YADHURRU MA’A ISMIHI SYAI’UN FIL ARDHI WA LAA FISSAMAA WA HUWAS SAMI’UL ‘ALIM…”
(Dengan nama Allah, yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan di langit, tidak akan berbahaya, Dialah Yang Maha Mendengar dan Mengetahui)
Waktu menjelang maghrib adalah waktu istimewa karena pada saat itulah amal kita dibawa oleh maliakat ke langit apalagi saat pada hari jum’at inilah waktu yang istimewa. Waktu mustajab doa kita akan dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla. Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya pada hari jum’at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, yang kami pahami, untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat).” (Muttafaq ‘alaih)
Pendapat mahsyur diantara para Ulama yang dimaksud waktu itu adalah sejak duduknya imam diatas mimbar dan sampai berakhirnya shalat. Pendapat lainnya setelah ashar sampai maghrib sebagai mana hadits lain.
“Carilah saat yang sangat diharapkan pada hari Jum’at, yaitu setelah ‘Ashar sampai tenggelamnya matahari.” (HR. At-Tirmidzi)
Selain itu waktu maghrib dan isya termasuk semulia-mulianya waktu. Sangat dianjurkan untuk membaca al-Qur’an dan dzikir kepada Allah antara maghrib dan isya adalah waktu yang pendek sekitar satu jam hingga tenggelamnya mega merah. Ketika shalat maghrib Rasulullah biasa membaca surat-surat pendek seperti diriwayatkan oleh Ibnu Umar,
“Rasulullah membaca Surat al-Kafirun pada rakaat pertama. Dan surat al-Ikhlas pada rakaat kedua selepas shalat beristighfarlah 3 kali kemudian bacalah sesuai yang dianjurkan oleh Rasulullah.
“Barangsiapa sebelum beranjak (dari tempat salat) sementara kakinya masih melipat (seperti tahiyat akhir) dari shalat maghrib dan subuh, mengucapkan “La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku, wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya’in qadir,” sebanyak sepuluh kali, maka bagi tiap-tiap satu bacaan ditulis untuknya sepuluh kebajikan, dihapus untuknya sepuluh derajat. Bacaan itu juga bakal menjadi tameng terhadap segala hal yang tidak menyenangkan, tameng pula terhadap syetan yang terlaknat.” (HR. Ahmad)
Inilah ajaran Rasulullah saw semoga Allah ta’ala menjaga kita dari makhluknya termasuk pada kejahatan setan pada waktu maghrib.
Read More
Cara Mengetahui Syetan Atau Malaikat Disekitar Kita
Seringkali kita ingin mengetahui apa yang ada di sekitar kita, syetan atau malaikat? Kita bingung bagaimana caranya. Kita sebagai ummat manusia memang dianugerahi mata untuk bisa melihat. Tapi tidak semua bisa kita lihat. Contohnya seperti syetan dan malaikat. Kita memang tidak diberikan kemampuan oleh Allah SWT untuk melihat syaitan ataupun malaikat. Tapi ternyata Allah SWT memberikan keistimewaan tersendiri kepada beberapa hewan, sehingga mereka dapat melihat syetan atau malaikat.
Ada beberapa mitos yang mengatakan bahwa bila kita mendengar suara anjing yang mengonggong di malam hari, maka bertanda ada syetan di sekitar kita. Tapi apakah benar mitos itu nyata? Berikut penjelasannya.
Anjing dan Keledai Dapat Melihat Syetan
Mitos bahwa anjing dapat melihat syetan, ternyata benar. Tapi dalam hal ini, tidak hanya anjing. Keledai pun dapat melihat syetan. Kedua hewan ini memang dapat melihat sesuatu yang tidak dapat kita lihat. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu mendengar anjing menggonggong dan mendengar keledai meringkik, mintalah perlindungan kepada Allah SWT. Sesungguhnya mereka melihat apa yang tidak kamu lihat.” (HR. Abu Daud dan Ahmad). Kenapa anjing dan keledai dapat melihat syetan? Karena kedua hewan itu memiliki sistem visual yang berbeda dengan manusia. Pandangan mata manusia terbatas dan tidak dapat melihat apa yang berada di bawah sinar inframerah atau di atas sinar ultraviolet.
Berbeda dengan keledai dan anjing, hewan-hewan itu dapat melihat dengan sinar inframerah. Dan sedangkan syetan itu sendiri berasal dari jin yang diciptakan dari api, yang berarti syetan termasuk ke dalam lingkup inframerah. Dan karena itulah, anjing dan keledai dapat melihat syetan, tetapi tidak bisa melihat malaikat.
Kemudian bagaimanakah dengan ayam yang berkokok di malam hari? Menurut mitos, jika kita mendengar ayam yang berkokok di malam hari, maka tandanya ayam tersebut melihat syetan. Tetapi benarkah ayam dapat melihat syetan?
Ayam Dapat Melihat Malaikat
Seringkali kita mendengar ayam berkokok sekitar pukul 3 pagi. Tapi ternyata ayam tersebut berkokok bukan karena melihat syetan, melainkan melihat malaikat. Rasulullah SAW bersabda, “Bila engkau mendengar suara ayam jantan maka mintalah karunia kepada Allah karena ia melihat malaikat….” (Shahih, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim). Rasulullah SAW sebelumnya memang pernah menyatakan bahwa di waktu-waktu utama yaitu di 1/3 malam terakhir, maka Rabb akan turun ke langit dunia. “Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam. Yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan, dan siapa yang memohon ampun kepada-ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari: 1145 dan Muslim: 758).
Kenapa ayam dapat melihat malaikat? Karena ayam jantan mampu melihat sinar ultraviolet. Sedangkan malaikat diciptakan dari cahaya sinar ultraviolet. Oleh karena itulah malaikat dapat dilihat oleh ayam jantan.
Jika malaikat datang, maka syetan pun akan menghindar. Karena syetan terganggu bila melihat cahaya malaikat. Dengan kata lain jika sinar ultraviolet bertemu dengan sinar inframerah di satu tempat, maka sinar merah akan memudar
Read More
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
email updates
Fans Page
Postingan Populer
-
Pengertian dan dalil MENCURI Pengertian Mencuri Mencuri adalah mengambil harta milik orang lain dengan tidak hak untuk dimilikinya t...
-
Mewaspadi Kerasnya Hati - Hati yang dimiliki setiap insan terkadang ia selembut air, tapi juga terkadang sekeras batu. Lembutnya hati kare...
-
Akhwatmuslimah.com – Kakak perempuan Fulan telah meninggal dunia. Saat Fulan ikut mengubur kakaknya, kantung uangnya terjatuh dan tertimb...
-
Misteri Magrip - Saat Maghrib tiba dan saat terang perlahan menghilang suasana berangsur mencekam. Ibu-ibu bergegas membawa anak-anaknya ...
-
DREAMERSRADIO.COM - Castellfollit de la Roca merupakan salah satu kota nan indah di Catalonia, Spanyol. Pasalnya, kota ini dihuni ha...
-
Seorang muslim punya prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar yaitu bagaimanakah sikap dia pada non muslim. 1- Islam yang paling benar Pa...
-
Banyak orang mengenal rukun iman tanpa mengetahui makna dan hikmah yang terkandung dalam keenam rukun iman tersebut. Salah satunya adalah...
-
Iman terhadap kitab suci merupakan salah satu landasan agama kita. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu...
-
Akhwatmuslimah.com – Dari Hani’ Maula Utsman berkata bahwa ketika Utsman bin Affan berdiri di depan kuburan, beliau Menangis hingga air m...
-
Seorang pemuda Anshar masuk Islam. Namanya Tsa’labah bin ‘Abdurrahman. Ia biasa melayani Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan memban...
Blogroll
Translate
Alexa Rank
Mengenai Saya
Live Feed
Diberdayakan oleh Blogger.
Labels
- Akhlaq & Kepribadian (7)
- Gaya Hidup (6)
- Hukum Islam (3)
- Kabar Berita (2)
- Kisah Nabi Dan Rosul (3)
- Puasa (1)
- Rukun Iman (6)
- Sholat (1)
- Umum (13)
Label Cloud
Popular Post
-
Pengertian dan dalil MENCURI Pengertian Mencuri Mencuri adalah mengambil harta milik orang lain dengan tidak hak untuk dimilikinya t...
-
Mewaspadi Kerasnya Hati - Hati yang dimiliki setiap insan terkadang ia selembut air, tapi juga terkadang sekeras batu. Lembutnya hati kare...
-
Akhwatmuslimah.com – Kakak perempuan Fulan telah meninggal dunia. Saat Fulan ikut mengubur kakaknya, kantung uangnya terjatuh dan tertimb...
-
Misteri Magrip - Saat Maghrib tiba dan saat terang perlahan menghilang suasana berangsur mencekam. Ibu-ibu bergegas membawa anak-anaknya ...
-
DREAMERSRADIO.COM - Castellfollit de la Roca merupakan salah satu kota nan indah di Catalonia, Spanyol. Pasalnya, kota ini dihuni ha...
-
Seorang muslim punya prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar yaitu bagaimanakah sikap dia pada non muslim. 1- Islam yang paling benar Pa...
-
Banyak orang mengenal rukun iman tanpa mengetahui makna dan hikmah yang terkandung dalam keenam rukun iman tersebut. Salah satunya adalah...
-
Iman terhadap kitab suci merupakan salah satu landasan agama kita. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu...
-
Akhwatmuslimah.com – Dari Hani’ Maula Utsman berkata bahwa ketika Utsman bin Affan berdiri di depan kuburan, beliau Menangis hingga air m...
-
Seorang pemuda Anshar masuk Islam. Namanya Tsa’labah bin ‘Abdurrahman. Ia biasa melayani Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan memban...
Sepakbola
Gadget
Postingan Populer
-
Pengertian dan dalil MENCURI Pengertian Mencuri Mencuri adalah mengambil harta milik orang lain dengan tidak hak untuk dimilikinya t...
-
Mewaspadi Kerasnya Hati - Hati yang dimiliki setiap insan terkadang ia selembut air, tapi juga terkadang sekeras batu. Lembutnya hati kare...
-
Akhwatmuslimah.com – Kakak perempuan Fulan telah meninggal dunia. Saat Fulan ikut mengubur kakaknya, kantung uangnya terjatuh dan tertimb...
-
Misteri Magrip - Saat Maghrib tiba dan saat terang perlahan menghilang suasana berangsur mencekam. Ibu-ibu bergegas membawa anak-anaknya ...
-
DREAMERSRADIO.COM - Castellfollit de la Roca merupakan salah satu kota nan indah di Catalonia, Spanyol. Pasalnya, kota ini dihuni ha...
-
Seorang muslim punya prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar yaitu bagaimanakah sikap dia pada non muslim. 1- Islam yang paling benar Pa...
-
Banyak orang mengenal rukun iman tanpa mengetahui makna dan hikmah yang terkandung dalam keenam rukun iman tersebut. Salah satunya adalah...
-
Iman terhadap kitab suci merupakan salah satu landasan agama kita. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu...
-
Akhwatmuslimah.com – Dari Hani’ Maula Utsman berkata bahwa ketika Utsman bin Affan berdiri di depan kuburan, beliau Menangis hingga air m...
-
Seorang pemuda Anshar masuk Islam. Namanya Tsa’labah bin ‘Abdurrahman. Ia biasa melayani Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan memban...
© Belajar islam 2013 . Powered by Bloger