Senin, 01 Desember 2014
Perkara Duniawi Bukan Patokan Kebaikan
Sebagian kita mungkin masih
tertipu dengan kaidah yang menyesatkan, yaitu jika seseorang merasa
dalam keadaan hebat, kaya raya, harta melimpah, kedudukan tinggi, itu
pertanda bahwa Allah memberinya kebaikan. Dunia itu menipu, dan ini
adalah salah satu tipuannya. Dan ternyata Allah Ta’ala dalam Al Qur’an
telah banyak mengingatkan kita akan hal ini.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di memaparkan sebuah kaidah berharga: “Al Qur’an membimbing manusia agar memahami bahwa ukuran kebaikan seorang insan adalah dari iman dan amal shalihnya. Adapun sekedar merasa dalam kebaikan atau dengan berpatokan dengan karunia duniawi yang Allah berikan padanya, atau dengan kedudukannya, semua ini merupakan sifatnya kaum yang menyimpang” (Qawa’idul Hisan, 126).
Allah Ta’ala juga berfirman:
dan banyak lagi ayat yang menjadikan iman dan amal shalih sebagai ukuran kebaikan di hadapan Allah, dan menafikan harta dan perkara dunia sebagai ukuran kebaikan.
Di sisi lain, Al Qur’an juga memberikan hikmah yang berharga bahwasanya sikap gemar mengaku-ngaku bahwa ia sudah berada dalam kebaikan tanpa dibuktikan dengan praktek nyata dan juga sikap gemar menjadikan perkara dunia sebagai ukuran kebaikan adalah sikapnya orang-orang yang menyimpang.
Ia pun berkata:
Allah Ta’ala berfirman, menceritakan kelakukan kaum Yahudi dan Nasrani:
Allah menjawab pengakuan mereka tersebut:
Pengakuan tetapkan hanya pengakuan, Allah Maha Mengetahui keadaan hamba-Nya. Dengan demikian jelaslah bahwa tidak ada gunanya mengaku-ngaku dan merasa sudah baik, sudah shalih, sudah rajin beribadah, namun yang dilihat oleh Allah adalah amalan kita, bukan pengakuannya. Apakah amalan kita sudah sesuai dengan pengakuan? Apakah amalan kita sudah shalih? Ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan-Nya? Inilah yang semestinya menjadi perhatian.
Dan jelaskan bahwa perkara duniawi itu sama sekali bukanlah patokan kebaikan seseorang. Orang yang mendapat kelebihan dalam perkara duniawi, bukan berarti Allah merahmatinya. Dan orang yang diuji dengan kekurangan dalam perkara dunia, bukan berarti Allah memurkainya. Allah Ta’ala berfirman:
Demikian semoga bermanfaat, wallahu waliyyut taufiq.
(Disarikan dari Al Qawa’idul Hisan Al Muta’alliqah bit Tafsiril Qur’an, karya Syaikh As’Sa’di rahimahullah)
—
Penulis: Yulian Purnama
Artikel Muslim.Or.Id
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di memaparkan sebuah kaidah berharga: “Al Qur’an membimbing manusia agar memahami bahwa ukuran kebaikan seorang insan adalah dari iman dan amal shalihnya. Adapun sekedar merasa dalam kebaikan atau dengan berpatokan dengan karunia duniawi yang Allah berikan padanya, atau dengan kedudukannya, semua ini merupakan sifatnya kaum yang menyimpang” (Qawa’idul Hisan, 126).
مَا أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُم بِالَّتِي
تُقَرِّبُكُمْ عِندَنَا زُلْفَىٰ إِلَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا
فَأُولَٰئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا
“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu
yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh
balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Saba: 37)Allah Ta’ala juga berfirman:
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih” (QS. Asy Syu’ara: 88-89).dan banyak lagi ayat yang menjadikan iman dan amal shalih sebagai ukuran kebaikan di hadapan Allah, dan menafikan harta dan perkara dunia sebagai ukuran kebaikan.
Di sisi lain, Al Qur’an juga memberikan hikmah yang berharga bahwasanya sikap gemar mengaku-ngaku bahwa ia sudah berada dalam kebaikan tanpa dibuktikan dengan praktek nyata dan juga sikap gemar menjadikan perkara dunia sebagai ukuran kebaikan adalah sikapnya orang-orang yang menyimpang.
فَقَالَ لِصَاحِبِهِ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَأَعَزُّ نَفَرًا
“maka ia (orang kafir) berkata kepada kawannya (yang mukmin)
ketika bercakap-cakap dengan dia: “Hartaku lebih banyak dari pada
hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat“” (QS. Al Kahfi: 34).Ia pun berkata:
وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَىٰ رَبِّي لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا
“dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika
sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat
kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu”” (QS. Al Kahfi: 36)Allah Ta’ala berfirman, menceritakan kelakukan kaum Yahudi dan Nasrani:
وَقَالُوا لَن يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَن كَانَ
هُودًا أَوْ نَصَارَىٰ ۗ تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا
بُرْهَانَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
“Dan
mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk
surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”. Demikian
itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah:
“Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar“” (QS. Al Baqarah: 111).Allah menjawab pengakuan mereka tersebut:
لَّيْسَ بِأَمَانِيِّكُمْ وَلَا أَمَانِيِّ أَهْلِ
الْكِتَابِ ۗ مَن يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِن دُونِ
اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
“Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang
kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan
itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya
selain dari Allah” (QS. An Nisa: 123).Pengakuan tetapkan hanya pengakuan, Allah Maha Mengetahui keadaan hamba-Nya. Dengan demikian jelaslah bahwa tidak ada gunanya mengaku-ngaku dan merasa sudah baik, sudah shalih, sudah rajin beribadah, namun yang dilihat oleh Allah adalah amalan kita, bukan pengakuannya. Apakah amalan kita sudah sesuai dengan pengakuan? Apakah amalan kita sudah shalih? Ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan-Nya? Inilah yang semestinya menjadi perhatian.
Dan jelaskan bahwa perkara duniawi itu sama sekali bukanlah patokan kebaikan seseorang. Orang yang mendapat kelebihan dalam perkara duniawi, bukan berarti Allah merahmatinya. Dan orang yang diuji dengan kekurangan dalam perkara dunia, bukan berarti Allah memurkainya. Allah Ta’ala berfirman:
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ
فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ وَأَمَّا إِذَا مَا
ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ كَلَّا ۖ
“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia
dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata:
“Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu
membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. Sama
sekali bukanlah demikian!” (QS. Al Fajr: 15-17).Demikian semoga bermanfaat, wallahu waliyyut taufiq.
(Disarikan dari Al Qawa’idul Hisan Al Muta’alliqah bit Tafsiril Qur’an, karya Syaikh As’Sa’di rahimahullah)
—
Penulis: Yulian Purnama
Artikel Muslim.Or.Id
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
email updates
Fans Page
Postingan Populer
-
Pengertian dan dalil MENCURI Pengertian Mencuri Mencuri adalah mengambil harta milik orang lain dengan tidak hak untuk dimilikinya t...
-
Mewaspadi Kerasnya Hati - Hati yang dimiliki setiap insan terkadang ia selembut air, tapi juga terkadang sekeras batu. Lembutnya hati kare...
-
Akhwatmuslimah.com – Kakak perempuan Fulan telah meninggal dunia. Saat Fulan ikut mengubur kakaknya, kantung uangnya terjatuh dan tertimb...
-
Misteri Magrip - Saat Maghrib tiba dan saat terang perlahan menghilang suasana berangsur mencekam. Ibu-ibu bergegas membawa anak-anaknya ...
-
DREAMERSRADIO.COM - Castellfollit de la Roca merupakan salah satu kota nan indah di Catalonia, Spanyol. Pasalnya, kota ini dihuni ha...
-
Seorang muslim punya prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar yaitu bagaimanakah sikap dia pada non muslim. 1- Islam yang paling benar Pa...
-
Banyak orang mengenal rukun iman tanpa mengetahui makna dan hikmah yang terkandung dalam keenam rukun iman tersebut. Salah satunya adalah...
-
Iman terhadap kitab suci merupakan salah satu landasan agama kita. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu...
-
Akhwatmuslimah.com – Dari Hani’ Maula Utsman berkata bahwa ketika Utsman bin Affan berdiri di depan kuburan, beliau Menangis hingga air m...
-
Seorang pemuda Anshar masuk Islam. Namanya Tsa’labah bin ‘Abdurrahman. Ia biasa melayani Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan memban...
Blogroll
Translate
Alexa Rank
Mengenai Saya
Live Feed
Diberdayakan oleh Blogger.
Labels
- Akhlaq & Kepribadian (7)
- Gaya Hidup (6)
- Hukum Islam (3)
- Kabar Berita (2)
- Kisah Nabi Dan Rosul (3)
- Puasa (1)
- Rukun Iman (6)
- Sholat (1)
- Umum (13)
Label Cloud
Popular Post
-
Pengertian dan dalil MENCURI Pengertian Mencuri Mencuri adalah mengambil harta milik orang lain dengan tidak hak untuk dimilikinya t...
-
Mewaspadi Kerasnya Hati - Hati yang dimiliki setiap insan terkadang ia selembut air, tapi juga terkadang sekeras batu. Lembutnya hati kare...
-
Akhwatmuslimah.com – Kakak perempuan Fulan telah meninggal dunia. Saat Fulan ikut mengubur kakaknya, kantung uangnya terjatuh dan tertimb...
-
Misteri Magrip - Saat Maghrib tiba dan saat terang perlahan menghilang suasana berangsur mencekam. Ibu-ibu bergegas membawa anak-anaknya ...
-
DREAMERSRADIO.COM - Castellfollit de la Roca merupakan salah satu kota nan indah di Catalonia, Spanyol. Pasalnya, kota ini dihuni ha...
-
Seorang muslim punya prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar yaitu bagaimanakah sikap dia pada non muslim. 1- Islam yang paling benar Pa...
-
Banyak orang mengenal rukun iman tanpa mengetahui makna dan hikmah yang terkandung dalam keenam rukun iman tersebut. Salah satunya adalah...
-
Iman terhadap kitab suci merupakan salah satu landasan agama kita. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu...
-
Akhwatmuslimah.com – Dari Hani’ Maula Utsman berkata bahwa ketika Utsman bin Affan berdiri di depan kuburan, beliau Menangis hingga air m...
-
Seorang pemuda Anshar masuk Islam. Namanya Tsa’labah bin ‘Abdurrahman. Ia biasa melayani Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan memban...
Sepakbola
Gadget
Postingan Populer
-
Pengertian dan dalil MENCURI Pengertian Mencuri Mencuri adalah mengambil harta milik orang lain dengan tidak hak untuk dimilikinya t...
-
Mewaspadi Kerasnya Hati - Hati yang dimiliki setiap insan terkadang ia selembut air, tapi juga terkadang sekeras batu. Lembutnya hati kare...
-
Akhwatmuslimah.com – Kakak perempuan Fulan telah meninggal dunia. Saat Fulan ikut mengubur kakaknya, kantung uangnya terjatuh dan tertimb...
-
Misteri Magrip - Saat Maghrib tiba dan saat terang perlahan menghilang suasana berangsur mencekam. Ibu-ibu bergegas membawa anak-anaknya ...
-
DREAMERSRADIO.COM - Castellfollit de la Roca merupakan salah satu kota nan indah di Catalonia, Spanyol. Pasalnya, kota ini dihuni ha...
-
Seorang muslim punya prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar yaitu bagaimanakah sikap dia pada non muslim. 1- Islam yang paling benar Pa...
-
Banyak orang mengenal rukun iman tanpa mengetahui makna dan hikmah yang terkandung dalam keenam rukun iman tersebut. Salah satunya adalah...
-
Iman terhadap kitab suci merupakan salah satu landasan agama kita. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu...
-
Akhwatmuslimah.com – Dari Hani’ Maula Utsman berkata bahwa ketika Utsman bin Affan berdiri di depan kuburan, beliau Menangis hingga air m...
-
Seorang pemuda Anshar masuk Islam. Namanya Tsa’labah bin ‘Abdurrahman. Ia biasa melayani Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan memban...
© Belajar islam 2013 . Powered by Bloger
Tidak ada komentar :
Posting Komentar